Sebelum kita memulai resume khotbah jumat ini, ijinkan saya untuk menggaris bawahi bahwa resume ini dibuat untuk menantang dirisaya sendiri, agar lebih fokus dalam endengarkan ceramah pada saat sholat jumat. Saya juga meminta maaf apabila dalam saya meresume terdapat kekeliruan, atau salah tangkap dari maksud imam atau ajaran yang sesungguhnya, karena dalam mendengarkan ceramah saya sambil terkantuk-kantuk. Baiklah demikian intro saya, selamat menikmati :
Boyolali, 6 Juni 2022 – Masjid Darul Muttaqin yang berada di Dukuh Kebontimun, Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali menggelar sholat jumah. Kebetulan pada jumah ini saya mengenal Imam Jumat pada kesempatan hari ini, beliau adalah Ust. Samsul Arifin, bisa kalian sapa dengan klik pada Facebook dan Instagram.
Jumah ini beliau mengangkat tema mengenai pemuda, entah judul yang saya pakai ini sesuai atu tidak dengan catatan beliau, namun kiranya arahnya sama. Di awali dengan hal yang wajib yakni dengan mengajak selalu beriman dan bertawakal kepada Allah SWT. Kemudian dilanjutkan dengan cerita sayidina Zaid bin Sabit.
Seorang anak kecil kira-kira berumur 13 Tahun datang kepada Rasulullah. Dia datang dengan membawa sebuah pedang dimana pedangnya lebih panjang daripada tubuhnya. Dia dan ibunya berkeinginan untuk membela Rasullah dan Islam dengan ikut berperang. Kemudian Rasulullah trerkagung dengan pemuda itu, namun Rasulullah belum mengijinkannya untuk ikut berperang.
Baca juga : Sawah Beton , Air Mata Gunung
Kegagalan Zaid bin Sabit tidak membuatnya patah arang. Dia masih ingin untuk membantu dan membela Rasulullah, akhirnya kerabat Zaid bin Sabit juga membantunya. Kemudian Rasulullah memberikan jalan yang lain, yakni dengan disuruhmempelajari bahasa ibrani untuk dijadian penulis surat Rasulullah kepada orang yahudi.
Dan tentunya banyak tokoh-tokoh pemuda hebat dari umat Islam yang dapat mengubah arah sejarah duania. Tokoh yang belakangan populer di Indonesia adalah Mohamad Al-Fatih. Mohammad Al-Fatih muda dapat menembus Konstantinopel. Dimana Konstantinopel merupakan benteng kokoh yang sulit untuk ditembus musuh. Dan saat itu dibawah kepemimpinan Mohammad Al-Fatih umat muslim dapat menembus benteng yang sudah bertahun-tahun terkenal kokoh dan sulit ditaklukan.
Sudah sepetutnya remaja menjadi garda terdepan dalam dakwah. Dimana para remaja jika perlu belajar, otaknya masih fresh masih mudah dalam mencerna ilmu-ilmu. Tenaganya juga lebih kuat dibandingkan dengan orangtua. Kreativitas juga masih tinggi. Kegesitan sera adaptasi dengan zaman yang berputar begitu cepat juga mudah. Maka dari itu remaja perelu didorong dan diberikan ruang untuk berkontribusi dalam perkembangan Islam serta kamjuan Zaman.
Pemuda harus didorong mengoptimalkan kemampuannya serta mengaplikasikan keislamannya. Bagi yang mempunayi apasitas sebagai penulis maka berkaryalah dengan tulisan, remaja yang menjadi dokter maka seriuslah menjadi doker dan bukalan penelitian-penelitian. Jika remaja Islam dapat berkembang, maka kedepannya akan tersiar kabar bahwa penemu temuan ini adalah umat muslim, penemu itu adalah umat Islam.
Jika kita terutama remaja dapat konsisten mengembangkan kemampuannya, maka lama-kelamaan dia akan dikenal oleh orang sebagai ahli dalam kemampuannya. Maka janganlah takut, pekerjaan akan datang sendiri. dan juga Allah telah berfirman dalam surah Muhammad ayat & “Wahai orang-orang yang beriman. Jika kamu menolong (agama) Allah, niscahya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”.
Demikian resume khotbah jumat kali ini
0 Komentar