Uang tidak dibawa mati, namun hidup butuh uang. Beberapa hari terakhir aku lagi suka banget dengan buku mengenai uang, reels dan youtube yang membahas mengenai uang. Didalamnya ada membahas mengenai bagaimana cara uang bekerja, hutang, dan apa itu kekayaan.
Menurut kamu apa itu kaya? Apakah orang yang dapat membeli motor mahal? Atau orang yang membawa mobil mewah? Atau orang yang tinggal di rumah mewah?
“Menurut Morgan Hausel dalam bukunya Psikologi of Money, kekayaan adalah uang yang tidak dibelanjakan.”
Menurutnya kamu kaya ketika kamu bisa membeli motor bagus namun tidak membelinya, kamu kaya ketika bisa membeli mobil mewah namun tidak membelinya. Banyak orang yang membeli suatu produk bukan karena kebutuhan, namun lebih kepada gengsi dan gaya. Jika kamu mempunyai uang tigaratus juta di rekening orang tidak akan melihat kamu sukses. Tapi jika kamu mempunyai mobil seharga tigaratus juta, orang akan melihat kamu sukses dan kaya. Kenapa bisa begitu? Karena umumnya naluri manusia itu suka bersaing, dan sayangnya manusia hanya bisa melihat yang nampak.
Manusia hanya dapat melihat mobil, dan tidak mungkin melihat orang dari nominal yang ada direkening.
Pernah denger kata “Yen ga hutang ga bakal duwe.” Atau “Kamu bisa semangat dan serius kerja kalau kamu punya cicilan”. Sungguh hal ini merupakan kesalahan yang salah kaprah. Utang merupakan pisau bermata dua. Akan menjadi baik ketika digunakan untuk hal yang tepat, dan akan menjadi boomerang jika penggunaannya tidak tepat.
Dari dua buku yang saya baca Psykologi of Money karya Morgan Housel dan The Art of Money karya Indra Ismawan, mereka berpendapat untuk dapat menghindarii hutang. Jika terpaksa untuk dapat menggunakan hutang, maka gunakanlah untuk hal produktif, seperti modal usaha. Dan jangan sekali-kali menggunakan uang untuk konsuntif.
Kebanyakan orang di Indonesia menghitung hutang hanya dari kemampuan membayar cicilan perbulanya. Tidak memperhitungan hal-hal yang lebih komplek dari itu. Misalnya menghitungkan berapa total yang akan dia bayar jika mengambil hutang. Padahal jika dihitung hutang dapat meningkatkan jumlah harga yang ia beli. Jika kita membeli motor cash seharga 20juta, jika di kredit nilainya bisa mencapai hampir dua kali lipat. Belum lagi menghitung penyusutan barang, maka akan terjadi rugi dua kali.
Kenapa terjadi yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin? Hal ini tidak lain adalah dari pola perilaku konsuntif. Orang kaya membuat uang bekerja untuk dia, sementara orang miskin bekerja untuk uang. Orang kaya membayar lebih sedikit untuk konsumsi mereka, orang miskin rela membayar mahal untuk terlihat kaya.
Orang kaya cenderung membelanjakan uangnya di tempat-tempat produktif, dan menekan seminimal mungkin pengeluaran mereka sehingga uang yang di belanjakan di saham, property, bisnis dll bisa memberikan return kepadanya. Sedangkan orang yang miskin, lebih suka membelanjakan uangnya di hal-hal konsumtif dengan dalih self reward dan hidup hanya satu kali
0 Komentar