Sinau Bareng Caknun, Sujiwo Tejo dan Kiai Knjeng (Semar Resto Boyolali, 21 April 2022)

Mengenal Maiyah

Maiyah adalah sebutan bagi kelompok yang suka dan sering ikut dengan kajian, pengajian serta diskusi Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun. Menariknya kelompok ini bukan hanya terdiri dari satu unsur sosial, namun berisi kemajemukan dari berbagai unsur sosial. Dari yang saya lihat dan ketahui, dalam majelis maiyahan terdapat orang-orang yang mencari ilmu agama, anak-anak punk, orang yang suka budaya dan seni, serta orang-orang yang suka berdiskusi atau suka ilmu, dan beberapa lapisan lain masyarakat yang tidak teridentifikasi.

Hal ini juga ditegaskan oleh Cak Nun dalam sebuah mejelisnya (Semar Resto, Boyolali 21 April 2022), bahwa maiyah bukan ormas, bukan golongan, dan pula tak akan jadi partai. Maiyah merupakan wadah untuk belajar dan silaturahmi. Maiyah juga tidak membatasi diri oleh kelompok-kelompok tertentu namun membuka diri untuk seluruh kelompok lain untuk bertukarpikiran dan bersinergi. Cak Nun juga memberikan penjelaskan mengenai misi maiyah atau tugas dan fungsi maiyah, menurut penuturan beliau miyah bertugas sebagai lem untuk merekatkan yang berselisih, memesrakan yang sedang ada masalah. Lita’arofu, menyambungkan dan mengenali satu sama lain untuk bersinergi.

Baca juga : Air Mata Gunug , Sawah Beton

Kenapa keragaman membuat perpecahan? Sinau bareng Cak Nun digelar di Semar Resto Boyolali yang bertepatan dengan tanggal 20 Ramdhan atau pada tanggal 21 April 2022. Ruang kebijaksanaan ini memuat tema Diplomat Sukses ber-Ramadhan. Dalam acara ini juga dimeriahkan serta dihadiri oleh Sujiwo Tejo.

Di awal acara maiyah sudah dipisui oleh Sujiwo Tejo dengan lagunya jancuk. Kemudian disusul dengan iringan musik dari kiai kanjeng, dengan midley beberapa lagu seperti mulai dari lagu-lagu nasional, Surti (Jamrud), Sayang (Via Vallen) serta beberapa lagu lain.

Surah Al Hujarat ayat 13 yang mempunyai arti “Hai Manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Di dunia ini terdapat banyak suku, ras dan agama untuk saling mengenal. Kenapa kemudian manusia saling berbenturan dan membuat keruasakan satu sama lain, itu karena dirinya sendiri, bukan karena Tuhan. Sujiwo Tejo juga mengomentari masalah ini, Sujiwo Tejo memandang bahwa hal ini karena kurangnya akhlak dan adab dalam diri manusia. Misalnya saja ketika seseorang bertanya kepada sebuah forum diskusi, dia tidak menyimak jawaban dari apa yang dia katakan dan malah bermain HP. Hal ini merupakan adab yang kurang dimaan orang tersebut tidak menghormati kepada siapa yang dioa tanya, yang sudah berusaha menjelaskan apa yang dia pertanyakan.

Manusia kurang memanusiakan orang lain, manusia harusnya melihat manusia sebagai manusia bukan melihat dari barangyang melekat pada dirinya atau apa yang manusia lain miliki.

Baca juga : Permasalahn Pendidikan Di Indonesia, Pasar Sunggingan Boyolali

Sholat sebagai pintu perbaian akhlak

Menurut Emha Ainun Najib, pintu perbaikan akhlak berada di dalam sholat. Innas Sholata Tanha 'Anil Fahsyai Wal Munkar, sesungguhnya shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Baik tidaknya seseorang dapat dilihat dari tingkah laku dan tindak tanduknya. Karena sholat yang baik juga akan tergambar dalam perbuatannya untuk menjauhi yang buruk dan mungkar.

Kunci untuk dapat mencapai hal itu adalah menjaga sholat. Manusia harus menjaga sholatnya untuk menjaga hatinya agar selalu dekat dengan Allah. Ketika sholat sudah terjaga dengan baik, makakita telah membuka pintu untuk menjadi manusia yang manusia. Namun sholat saja belum cukup, manusia harus menelusuri lorong yang telah dibuka dengan sholat. Manusia harus menjadikan segala perbuatannya untuk sembahyang terhadap Allah. Dalam segala kegiatannya harus mengaplikasikan apa yang diperintahkan Allah dan di ajarkan Nabi.

Jika kita telah membuat segala kehidupan kita selalu bernilai ibadah, maka hal-hal yang jelek dan kurang baik tidak akan kita lakukan. Sehingga orang akan respect dan sungkan kepada kita. Orang juga akan percaya kepada kita. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak kepada kehidupan kita sendiri baik dari dalam riski, sosial dan lainnya. Jika kita telah dipercaya dan amanah serta berkelakuan baik maka orang akan dengan senang hati mempercayakan pekerjaan kepada kita serta di kehidupa sosial kita juga akan di segani da dihormati oleh orang lain.

Posting Komentar

0 Komentar