Algoritma vs Nalar Kritis

Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang sangat pesat. Bahkan era Industri 4.0 ini semua hal berusaha dihubungakan dengan teknologi. Sekarang ini susah sekali untuk memisahkan manusia dengan gawai. Di zaman teknologi ini setiap orang bisa terhubung dengan mudah, selama itu ada internet. Apakah kalian memiliki akun media sosial? Setiap manusia di dunia, terutama anak muda hampir semua memiliki akun media sosial.

Twittet, Facebook, Instagram dan Youtube merupakan media-media sosial yang sering digunakan. Media sosial akan menyenangkan jika selalu menyajikan apa yang kita sukai. Tidakkah kalian menyadari ketika main sosial media selalu direkomendasikan dengan feed sejenis yang kita tonton atau sukai. Ketika di Instagram kita menukai video atau gambar mengenai bunga, maka difeed pencarian juga akan banyak di tampilkan gambar-gambar bunga. Oarang-orang yang suka dengan humor, akan ada feed mengenai humor. Orang yang suka mengakses informasimengenai masak, akan diberikan feed menenai makanan begitu pula dengan hal-hal lain.

Hal ini dalam bahasa anak informatika disebut dengan Algoritma. Algoritma bagi youtuber, atau untuk penjual di marketplace online merupakan suatu yang harus dipelajari agar bisa sukses. Dan bagi pengguna, ini akan sangat memudahkan dalam mencari barang atau informasi yang di inginkan.

Informasi satu arah

Tentu saja algoritma ini sangat berguna untuk pengguna, karena pengguna tanpa perlu bersusah payah dia bisa mendapatkan apa yang dia sukai dengan mudah. Namun hal yang perlu disadari dari algoritma adalah informasi satu arah.

Informasi satu arah merupakan informasi yang disajikan dan kita konsumsi adalah sejenis, dan kurang beragam. Kita akan mengkonsumsi informasi yang sejenis dan tidak ada variasi informasi lain. Hal ini tentu tidak akan menjadi suatu masalah ketika informasi yang dikonsumsi bukanlah informasi yang sebatas hiburan, bukan informasi yang perlu cek dan recek kebenaran.

Jika apa yang kita konsumsi merupakan sebuah berita, opini atau artikel maka algoritma seperti ini akan bahaya. Karena kita disuguhkan dengan informasi yang sejenis dan tidak mempunyai varian informasi lain. Hal ini sangat kentara ketika pemiihan wakil-wakil rakyat. Masyarakat yang kebanyakan berselancar di media sosial banyak disuguhkan dengan narasi-narasi dan opini-opini yang sejenis tanpa peduli dengan informasi lain. Ketika masyarakat berada di kubu 10, maka informasi yang di dapat juga akan tentang 10. Jika di kubu 11 maka yang di dapatkan informasi mengenai kubu 11.

Nalar Kritis

Algoritma ini merupakan suatu yang perlu disikapi, terutama dalam informasi yang prlu cek dan ricek. Dalam Islam ketika mendapatkan informasi perlu untuk memastikan bahwa informasi ini benar atau valid. Informasi di gali dengan siapa yang menyebarkan, benarkah isinya hingga dipastikan bahwa informasi ini benar. Seorang manusia yag berbeda engan makhluk yang lain dikarenakan adanya akal.akal ini yang seharusnya menjadi tameng untuk manusia dari hoax-hoax yang beredar.

Pikiran terbuka juga perlu untuk ditunjukkan. Tidak serta merta menganggap kebenaran hanya adapada kelompoknya. Narasi-narasi konstruktif perlu untuk diutarakan dan di kembangkan di tengah banyaknya narasi-narasi destruktif. Layaknya filosof-filosof yang saling mengkritisi tanpa menjatuhkan.

Posting Komentar

0 Komentar